Wartamedia65.Id – Dosen dan mahasiswa Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di dusun Jelarangan, desa Pahawang pada hari Minggu-Senin, 9-10 Juli 2023. Tim yang diketuai oleh Novriadi, M.Si dan beranggotakan Dr. Andy Darmawan, Dr. Winarti Nurhayu, dan Dian Anggria Sari, M.Si serta perwakilan mahasiswa memulai kegiatan dengan berbincang di pusat cinderamata dusun Jelarangan. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak pulau Pahawang berusia sekolah menengah atas, pegiat spot snorkeling, dan praktisi transplantasi terumbu karang. Mereka mewakili masing-masing dusun yang ada di pulau Pahawang.
Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran tentang pemanfaatan sumber daya alam yangberkelanjutan oleh generasi muda. Bagaimana proses regenerasi bisa diciptakan agar masyarakat dapat mandiri dalam menjaga dan merwat ekosistem terumbu karang.
Agenda kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang terumbu karang di hari pertama. Kegiatan ini berisi mengenai pengetahuan mengenai terumbu karang. Ada jenis karang apa saja di laut mereka, apa manfaatnya, bagaimana kondisinya saat ini, serta apa yang dapat dilakukan untuk mejaga dan memperbaiki kondisi terumbu karang. Kegiatan selanjutnya adalah sesi menonton video kegiatan transplantasi dan tanya jawab yang dilakukan pada malam hari. Anak-anak dengan antusias mengikuti sesi ini. Hamzah (16 tahun), salah satu peserta kegiatan dari dusun Kalangan, mengaku cukup senang mengikuti kegiatan ini karena ia merasa mendapatkan pengalaman baru mengenai lingkungan mereka.
Di sela-sela sesi diskusi dan tanya jawab, peserta kegiatan dikenalkan dengan English for Tourism. Novriadi juga mengenalkan dasar-dasar percakapan bahasa Inggris kepada anak-anak SMA peserta kegiatan. Sebagai desa wisata, desa Pahawang perlu menyiapkan generasi muda yang tidak hanya mampu memanajemen sumberdaya alam tetapi juga kemampuan berbahasa asing.
Hari kedua dilanjutkan dengan pelatihan transplntasi teumbu karang. Selama ini masyarakat sudah akrab dengan istilah transplantasi terumbu karang, namun belum dari semua kegiatan itu yang benar-benar mengikuti standar transplantasi yang baik danbenar secara ilmiah. Masih banyak sisa sia kegiatan trasnplantasi yang dilakukan dengan cara yang kurang tepat sehingga hanya menghasilkan sampah laut. Oleh sebab itu perlu ada sosialisasi mengenai bagaimana mempersiapkan media yang aman dan kokoh, penyesuaian jenis hewan karang, pemilihan lokasi dan musim, pemilihan bibit yang sehat, penentuan standar baku mutu fisika dan kimia lingkungan, bagaimana rencana monitoring hingga detail proses penyusunan rangka transplan di dasar laut dengan cara yang baik dan benar.
Penurunan rangka transplan dilakukan di spot snorkeling Taman Nemo Pahawang. Rangka transplan ini akan dijadikan inisiasi untuk pembuatan taman laut dan pusat pembibitan terumbu karang. Pusat pembibitan terumbu karang ini akan dijadikan tempat penyuplai bibit karang bagi wisatawan yang ingin melakukan donasi sekitar Rp. 10.000 per bibit saat berkunjung ke Pahawang. Sehingga masyarakat Pulau Pahawang menjadi berdaya dan ikut terlibat dalam sektor industri pariwisata di daerahnya. Selain itu wisatawan yang datang juga mendapatkan edukasi tentang terumbu karang dan pentingnya menjaga ekosistem tersebut.
Novriadi, M.Si selaku ketua tim pengabdian ini, mengatakan bahwa melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini kami sebagai akademisi dari Institut Teknologi Sumatera siap mendampingi masyarakat dalam mejalankan Pusat Pelatihan Pembibitan Karang dan Pelatihan Selam di dusun Jelarangan, desa Pahawang. “Semoga kegiatan ini dapat berjalan baik dan konsisten” tambahnya. Ia juga berterima kasih kepada Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Institut Teknologi Sumatera, Desa Pahawang, masyarakat dusun Jelarangan, Pahawang Dive Camp, dan Anemon FMIPA Unila serta seluruh komponen yang terlibat dalam program ini. (*)